Selasa, 16 April 2013

"Mengapa Anak Saya Suka Melawan dan Susah Diatur?" (Resume)

Judul                : "Mengapa Anak Saya Suka Melawan dan Susah Diatur?"
ISBN               : 9789790252561
Penulis             : Edy Wiyono (Ayah Edy)
Penerbit           : PT Grasindo
Tahun Terbit    : 2008
Halaman          : 120 


Buku ini menjawab masalah yang umumnya dialami orang tua. Kebiasaan orang tua dalam berinteraksi dan bersikap terhadap anak dapat membentuk perilaku buruk pada anak. Buku ini menjelaskan 37 kebiasaan orang tua dan alternatif sikap yang sebaiknya dilakukan.

Kebiasaan 1 Raja yang Tak Pernah Salah
Pada fase anak belajar berjalan, tidak jarang menabrak meja atau kursi kemudian mengangis. Respon orang tua umumnya adalah memukul meja atau kursi, hal ini yang secara tidak langsung menanamkan nilai bahwa anak tidak pernah salah. Sebaiknya, orang tua menasehati anak untuk lebigh berhati-hati sambil mengusap bagian yang yang menurutnya sakit.

Kebiasaan 2 Berbohong Kecil dan Sering
Secara tidak sadar, kita sering membohongi anak untuk menghindari keinginannya. “Papa/Mama hanya sebentar kok, hanya ke depan saja, hanya sebentar” tapi ternyata kita pulang malam. Berbohong kecil dan sering akan mengakibatkan anak beranggapan semua yang dikatakan orang tuanya adalah bohong yang akhirnya anak tidak lagi menuruti perkataan kita.
Sebaiknya, kita berkata jujur, ungkapkan dengan penuh kasih saying dan pengertian. Tidak perlu terburu-buru, kita perlu bersabar dan lakukan pengertian kepada anak secara terus menerus.

Kebiasaan 3 Banyak Mengancam
“Jangan ganggu adik, nanti Papa/Mama marah!”. Pernyataan yang sifatnya melarang atau perintah yang dilakukan dengan berteriak, tanpa kita beranjak dari tempat duduk atau tanpa menghentikan aktivitas kita merupakan ancaman bagi anak. Agar anak tidak merasa diancam, dekati anak, hadapkan seluruh tubuh dan perhatian kita padanya. Tatap matanya dengan lembut, perlihatkan bahwa ekspresi kita tidak senang dengan tindakan yang mereka lakukan dan pertegas dengan kata-kata “Sayang, Papa/Mama mohon kamu mau meminjamkan mainan ini pada adik. Papa/Mama akan makin sayang sama kamu”.

Kebiasaan 4 Bicara Tidak Tepat Sasaran
Kita sering berfokus pada hal atau tindakan yang tidak kita inginkan. Sehingga yang anak tahu hanyalah hal yang tidak disukai orang tuanya dan tidak tahu apa yang diinginkan orang tuanya. Anak terus mencoba hal baru dan selalu salah menurut orang tuanya. Akhirnya anak berbalik melakukan hal yang tidak disukai orang tuanya sebagai bentuk kekesalan yang ia alami. Sebaiknya komunikasikan secara intensif hal atau perilaku yang kita inginkan/butuhkan. Ucapkan terima kasih dengan tulus da penuh kasih sayang atas usahaanya untuk berubah.

Kebiasaan 5 Menakankan pada Hal-Hal yang Salah

Kebiasaan 6 Merendahkan Diri Sendiri
Dalam melarang, kita sering menambahkannya dengan ancaman “…nanti dimarahi sama Papa”. Itu berarti, hanya figur Papa yang ditakuti dan dihormati. Sebaiknya siapkan aturan main sebelum kita bicara. Dekati anak dan tatap matanya, kemudian katakan dengan nada serius.

Kebiasaan 7 Papa dan Mama Tidak Kompak
Kebiasaan 8 Campur Tangan Kakek, Nenek, Tante atau Pihak Ketiga
Ketidakkompakan orang tua, Papa dan Mama, memungkinkan masuknya pihak ketiga seperti kakek, nenek atau tante dalam pola didik anak. Jika terdapat perbedaan cara pandang mengenai cara didik anak dapat dibicarakan secara pribadi dan tidak di depan anak. Komunikasikan dengan pihak ketiga yang terlibat mengenai pola didik anak yang kita kehendaki.
Kebiasaan 9 Menakuti Anak

Kebiasaan 10 Ucapan dan Tindakan Tidak Sesuai
Kebiasaan 11 Hadiah untuk Perilaku Buruk Anak
Konsistensi sangat dibutuhkan dalam mendidik anak. Untuk merayu anak, jangan pernah mengumbar janji sebab ingatan anak sangat tajam dan ia menghormati orang yang menepati janji. Seringnya pada saat kita berada di tempat umum bersama anak dan ia minta dibelikan sesuatu lalu kita katakan tidak, biasanya anak akan merengek. Saat itulah kelemahan kita diketahui, rengekannya pun semakin kencang dan berhasil membuat malu. Karena malu kita pun membelikan yang ia minta. Dan kita yang ‘pemalu’ dan tidak konsisten ini kalah oleh kegigihan anak.

Kebiasaan 12 Merasa Bersalah Karena Tidak Bisa Memberikan yang Terbaik
“Biarlah dia seperti ini mungkin karena saya juga yang jarang bertemu dengannya..” semakin memaklumi perilaku buruk anak, akan semakin sering ia melakukannya. Jangan membandingkan kondisi sosial ekonomi dan waktu kita dengan orang lain. Gunakan pendekatan kualitas jika hanya punya sedikit waktu.

Kebiasaan 13 Mudah Menyerah dan Pasrah
Kebiasaan 14 Marah yang Berlebihan
Kebiasaan 15 Gengsi untuk Menyapa
Kebiasaan 16 Memaklumi yang Tidak Pada Tempatnya
Kebiasaan 17 Penggunaan Istilah yang Tidak Jelas Maksudnya
Kebiasaan 18 Mengharap Perubahan Instan
Kebiasaan 19 Pendengar yang Buruk
Kebiasaan 20 Selalu Menuruti Permintaan Anak
Kebiasaan 21 Terlalu Banyak Larangan
Kebiasaan 22 Terlalu Cepat Menyimpulkan
Kebiasaan 23 Mengungkit Kesalahan Masa Lalu
Kebiasaan 24 Suka Membandingkan
Kebiasaan 25 Paling Benar dan Paling Tahun Segalanya
Kebiasaan 26 Saling Melempar Tanggung Jawab
Kebiasaan 27 Kakak Harus Selalu Mengalah
Kebiasaan 28 Menghukum secara FisikKebiasaan 29 Menunda atau Membatalkan Hukuman
Kebiasaan 30 Terpancing Emosi
Kebiasaan 31 Menghukum Anak Saat Marah
Kebiasaan 32 Mengejek
Kebiasaan 33 Menyindir
Kebiasaan 34 Memberikan Julukan yang Buruk
Kebiasaan 35 Mengumpan Anak yang Rewel
Kebiasaan 36 Televisi sebagai Agen Pendidikan
Kebiasaan 37 Mengajari Anak untuk Membalas

Bonus Kebiasaan 38 Memotong Pembicaraan
Jika kita memotong pembicaraan anak, kemungkinan ia akan kesal dan marah. Ingat tidak ada orang marah yang dapat mendengarkan orang lain. Maka belajarlah untuk banyak mendengar, berikan respon positif yang mengisyaratkan bahwa kita mendengarkan.

Benang merah yang dapat diambil dari 37 kebiasaan kita di atas adalah mengenai ketidakkonsistenan, komunikasi tidak tepat, merasa superior, emosional orang tua. Keempat hal ini yang secara tidak sadar telah membentuk perilaku buruk pada anak. Tidak ada kata terlambat untuk berubah dan belajar menjadi orang tua yang ideal bagi anak kita.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar