Senin kemarin (15/4) Jingga
Lifeschool mendapatkan kunjungan dari SMP Al-Ikhlas Cipete, Jakarta Selatan.
Karena akses jalan yang kurang memadai, bis diparkir agak jauh sehingga para
peserta kunjungan harus berjalan kaki untuk sampai ke Jingga Lifeschool. Hujan
yang turun di malam hari membuat jalan semakin tidak bersahabat, tanah merah
membuat perjalanan semakin ‘seru’ dan unpredictable
bagi mereka.
Penyambutan pun
dimulai dengan penampilan marawis dari SMP Terbuka Jingga dan dilanjutkan sambutan
dari masing-masing pihak. Acara puncak pun dimulai. Siswa dibagi menjadi
beberapa kelompok dan ditugaskan untuk mengunjungi beberapa studio, saya lebih
senang menyebutnya pos. Pos Flanel, Pos Rajut, Pos Fun Cooking, Pos Hidroponik, Pos Interview Guru dan Pos PKPU. Di masing-masing pos, para siswa
dijelaskan mengenai kegiatan terkait dan diminta mengeksplorasi narasumber melalui
pertanyaan. Pos-pos tersebut merupakan kegiatan ekstrakurikuler yang diajarkan
pada siswa SMP Terbuka melalui program
life skill yang tidak diajarkan di sekolah mereka.
Ekspresi para siswa pun beragam, ada yang sangat antusias, antusias, biasa saja sampai cuek. Tapi yang paling menarik bagi saya adalah ketika para siswa SMP Al-Ikhlas berbincang-bincang dengan para siswa dari SMP Terbuka Jingga. Awalnya obrolan formal, seperti pertanyaan “kalo di sini ada upacara nggak?” atau “enak nggak sekolah di sini?” dan akhirnya sampai pada obrolan ringan pertanyaan seputar media sosial seperti facebook dan twitter.
Ekspresi para siswa pun beragam, ada yang sangat antusias, antusias, biasa saja sampai cuek. Tapi yang paling menarik bagi saya adalah ketika para siswa SMP Al-Ikhlas berbincang-bincang dengan para siswa dari SMP Terbuka Jingga. Awalnya obrolan formal, seperti pertanyaan “kalo di sini ada upacara nggak?” atau “enak nggak sekolah di sini?” dan akhirnya sampai pada obrolan ringan pertanyaan seputar media sosial seperti facebook dan twitter.
Di sudut lain, jangan bayangkan ring tinju, ada sekelompok anak SMP Al-Ikhlas yang meminta beberapa anak SMP Terbuka untuk memperkenalkan diri mereka dengan Bahasa Inggris. Dengan berbagai gaya ngeles, beberapa siswa SMP Terbuka pun berhasil ‘kabur’ dan mengalihkannya dengan bincangan ringan. Ada juga beberapa anak SMP Terbuka yang tampak malu-malu ketika ditanya, sepertinya mereka butuh dilatih public speaking agar tidak canggung ketika menghadapi ‘orang baru’.
Suasananya memang sangat crowded ditambah panas ruangan yang beratap seng membuat acara kunjungan semakin memorable, bagi siswa SMP Al-Ikhlas dan para gurunya, menurut saya. Entah bagaimana bentuk laporan kunjungan yang akan mereka buat nanti, yang pasti kami senang mendapatkan teman-teman dan pengalaman baru, berbagi cerita dan kebahagiaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar