A. Penilaian
Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 menjelaskan bahwa
penilaian ditujukan untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik
serta sebagai bahan dalam penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan
perbaikan proses belajar yang dilakukan secara konsisten, sistematik dan
terprogram. Penilaian dapat berbentuk tes dan non-tes; tertulis dan lisan;
pengamatan kerja; pengukuran sikap dan penilaian hasil karya berupa tugas,proyek, produk, portofolio dan penilaian diri. Tujuan penilaian meliputi 4 hal,
yaitu:
1.
Menelusuri kesesuaian
rencana dan tujuan pembelajaran (keeping
track);
2.
Mengecek
kelemahan dan kekurangan pembelajaran (checking
up);
3.
Mencari dan
menemukan kekurangan pembelajaran (finding
out); dan
4.
Menyimpulkan
apakah siswa telah mencapai kompetensinya (summing
up).
Dalam memberikan penilaian, guru diharapkan mampu
mencari dan menyusun penilaian yang dapat menuntut siswa menunjukan
kemampuannya secara nyata. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
penilaian dilakukan meliputi aspek kognitif, afektif (sikap) dan psikomotorik.
Berbeda dengan pengukuran yang bersifat numerik,
penilaian dilakukan secara berkala, berkesinambungan, dan menyeluruh tentang
proses dan hasil yang dicapai anak didik dalam kegiatan belajar.
B. Kemampuan Kognitif
Menurut Benyamin S. Bloom, ranah kognitif merupakan
segala upaya yang menyangkut aktivitas otak, khususnya kemampuan berpikir.
Penilaian aspek kognitif dimaksudkan untuk mengukur pencapaian indikator hasil belajar
dari segi intelektualitas, yaitu
kemampuan menggali dan mengolah informasi atau pengetahuan. Kemampuan kognitif
terdiri dari enam jenjang proses berfikir, yaitu:
1. Pengetahuan (knowledge),
yaitu kemampuan mengingat kembali (recall)
atau mengenali kembali nama, ide, istilah, rumus dan sebagainya. Pengetahuan
atau ingatan merupakan proses berpikir paling rendah.
2. Pemahaman (comprehension),
yaitu mengetahui sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi. Kemampuan
pemahaman dibagi menjadi menerjemahkan (translation),
menginterpretasi (interpretation) dan
mengeksploitasi (exploration).
3. Penerapan (application),
yaitu kemampuan menerapkan atau menggunakan ide umum, metode, prinsip dan
sebagainya dalam situasi yang baru dan konkret.
4. Analisis (analysis),
yaitu kemampuan merinci atau menguraikan bahan atau keadaan menurut bagian yang
lebih kecil dan mampu memahami hubungan antara bagian atau faktor. Analisis
dibagi menjadi yaitu analisis unsur (merumuskan asumsi); analisis hubungan (mengenal
unsur dan pola hubungan); dan analisis prinsip terorganisasi (menganalisis
pokok yang melandasi tatanan suatu organisasi).
5. Sintesis (syntesis),
yaitu proses memadukan bagian-bagian secara logis sehingga menjadi satu pola
berstruktur/berpola baru.
6. Penilaian (evaluation),
yaitu kemampuan untuk membuat pertimbangan terhadap suatu kondisi, nilai atau
ide.
Keenam jenjang di atas berkelanjutan dan tumpang
tindih dimana aspek yang lebih tinggi, evaluasi, meliputi aspek lainnya. Maka kemampuan
kognitif adalah subtaksonomi yang mengungkapkan tentang kegiatan mental yang
sering berawal dari tingkat pengetahuan sampai tingkat yang paling tinggi,
evaluasi. Aspek kognitif dapat diukur melalui tes atau pertanyaan lisan di
kelas, pilihan ganda, uraian obyektif, uraian non-obyektif atau uraian bebas,
jawaban atau isian singkat, menjodohkan, portofolio dan performance.
Namun pada umumnya metode penilaian yang digunakan
saat ini hanya mengukur beberapa kemampuan kognitif tingkat rendah seperti
pengetahuan, pemahaman dan sedikit penerapan. Padahal jika semua jenjang
kemampuan kognitif diterapkan secara keseluruhan dan terus menerus, akan
menghasilkan metode penilaian yang lebih baik.
Beberapa soal yang digunakan dalam mengukur kemampuan
kognitif siswa umumnya bersifat tertutup, seperti “Tahun berapakah Perang
Diponegoro terjadi?”. Selain jawaban yang bersifat tertutup biasanya siswa
tidak diperkenankan membuka buku (close
book). Soal tersebut hanya akan membuat siswa menghafal teks dalam buku dan
mengabaikan kemampuan kognitif lainnya. Padahal menghafal atau kemampuan
mengingat kembali merupakan kemampuan kognitif jenjang terendah.
Berbeda dengan bentuk pertanyaan berikut, “Mengapa
Pangeran Diponegoro memutuskan untuk menyerah kepada Belanda?”. Pertanyaan demikian
merupakan jenis pertanyaan terbuka dimana siswa dapat mengeksplorasi berbagai
kemampuan kognitif mereka sehingga menghasilkan penilaian yang lebih akurat.
Berikut ini dipaparkan hubungan jenjang kemampuan
kognitif dengan tujuan kegiatan belajar.
No
|
Tingkatan
|
Deskripsi
|
Contoh
|
1
|
Pengetahuan
|
Arti: Pengetahuan terhadap fakta, konsep, definisi,
nama, peristiwa, tahun, daftar, teori, prosedur,dll.
|
·
Mengemukakan arti
·
Menentukan lokasi
·
Mendeskripsikan sesuatu
·
Menceritakan apa yang terjadi
·
Menguraikan apa yang terjadi
|
2
|
Pemahaman
|
Arti:pengertian terhadap hubungan antar-faktor,
antar konsep, dan antar data hubungan sebab akibat penarikan kesimpulan
|
·
Mengungkapkan gagasan dan pendapat dengan kata-kata
sendiri
·
Membedakan atau membandingkan
·
Menginterpretasi data
·
Mendeskripsikan dengan kata-kata
·
Menjelaskan gagasan pokok
·
Menceritakan kembali dengan kata-kata sendiri
|
3
|
Aplikasi
|
Arti: Menggunakan pengetahuan untuk memecahkan
masalah atau menerapkan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari
|
·
Menghitung kebutuhan
·
Melakukan percobaan
·
Membuat peta
·
Membuat model
·
Merancang strategi
|
4
|
Analisis
|
Artinya: menentukan bagian-bagian dari suatu
masalah, penyelesaian, atau gagasan dan menunjukkan hubungan antar bagian
tersebut
|
·
Mengidentifikasi factor penyebab
·
Merumuskan masalah
·
Mengejukan pertanyaan untuk mencari informasi
·
Membuat grafik
·
Mengkaji ulang
|
5
|
Sintesis
|
Artinya: menggabungkan berbagai informasi menjadi
satu kesimpulan/konsepatau meramu/merangkai berbagai gagasan menjadi suatu
hal yang baru
|
·
Membuat desain
·
Menemukan solusi masalah
·
Menciptakan produksi baru
|
6
|
Evaluasi
|
Arti: mempertimbangkan dan menilai benar-salah,
baik-buruk, bermanfaat-tidak bermanfaat
|
·
Mempertahankan pendapat
·
Membahas suatu kasus
·
Memilih solusi yang lebih baik
·
Menulis laporan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar